Feeds:
Pos
Komentar

ASAM BASA

ABORTUS

2.1 Konsep Dasar Abortus
2.1.1 Definisi
• Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup pertumbuhannya untuk hidup.

(Mochtar Rustam,1998)
• Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
(Sarwono, 1999)
• Abortus adalah dikeluarkan hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan usia kehamilan kurang dari 28 minggu
(Manuaba, 1998)

2.1.2 Penyebab Abortus (Sarwono, 1998)
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
• Pertumbuhan zygote yang abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Hal penelitian dari 1000 abortus 40 % disebabkan karena ovum yang patologis atau menghilang dan yang 50-60 % abortus spontan terjadi adanya kelainan kromosome pada konsepsinya
• Faktor lingkungan, endometrim kurang
– Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi – Gizi ibu yang kurang sehingga ibu anemia
• Pengaruh dari luar
– Hasil konsepsi terpengaruh dari obat radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu

2. Faktor plasenta
– Endartritis pada vili korialis menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu – Gangguan perdarahan darah plasenta karena penyakit hipertensi 3. Penyakit ibu
– Penyakit infeksi, pneumonia, typus abdominalis, malaria, sipilis, toksin, bakteri virus dan plasmodium dapat masuk kejanin melalui plasenta sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian terjadilah abortus
– Kelainan endokrin : kekurangan sekresi hormone progresteron dari torpusluteum dan trofottas karena progresteron mempertahankan desidua sehingga defisiensi relatif secara teoritis mengganggu nutrusi konseptas dan dengan demikian mengakibatkan kematian
 Malnutrisi yang berat merupakan faktor predisposisi meningkatnya kemungkinan abortus
 Keracunan, tembaga, nikotin, alkohol
4. Kelainan genetalia ibu
– Konginental anomaly (hipoplasia uteri, uterus, bikarnis)
– Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksia uteri
– Tidak sempurnanya persiapan uterus untuk menanti bidasi dari pada ovum yang sudah dibuahi seperti endometritis
– Uterus yang cepat meregang (kehamilan ganda)
– Serviks inkompetensi
5. Trauma fisik
Kecelakaan lalu lintas, jatuh, hubungan seksual, piajt

2.1.3 Pathofisiologi (menurut Sarwono, 1999)
Pada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga menjadi benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 3 minggu hasil itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena vili karena korialis belum menembus desidua secara mendalam.
Pada kehamilan antara 8 – 14 minggu vili korialis menembus desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang tidak dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin disusul beberapa waktu kemudian plasenta (seperti proses persalinan). Perdarahan tidak banyak jika plsenta segera terlepas dengan lengkap.

2.1.4 Jenis-jenis Abortus
a. Abortus spontan
1. Abortus Imminent
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kalangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
2. Abortus Insipien
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil kosepsi masih berada pada kavum uteri
3. Abortus inkomplet
Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar. 4. Abortus komplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri
b. Abortus infeksiosa
Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau taksim ke dalam sirkulasi dan kavum peritoneum dapat menumlkan septicemia
c. Retensi janin mati
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil kosepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih
d. Abortus resiko tinggi
Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

2.1.5 Komposisi Abortus (Manuaba, 1998)
Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi, infeksi dan syok.

2.1.6 Pemeriksaan penunjang (Manuaba, 1998)
– Test kehamilan positif bila janin masih hidup bahkan 2-3 minggu setelah abortus
– Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup – Pemeriksaan Hb kadar fibunogen darah pada missed abortus

2.1.7 Penanganan (Sarwono, 199) dan Kapita Selekta, 2000)
Penilaian awal
Untuk penanganan yang memadai segera dilakukan penilaian dari : – Keadaan umum pasien
– Tanda-tanda shock (pusat, berkerigan banyak, tekanan sistolik < 90 mmHg, pingsan, nadi > 112 x / menit
– Bila shock disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah adanya cairan bebas dalam kavum pelvis, pikiran kehamilan ektopik terganggu
– Tanda-tanda infeksi atau sepsis (demam tinggi, secret berbau pervaginam, nyeri perut, dinding perut tegang, dehidrasi, gelisah atau pingsan)
– Tentukan melalui evaluasi medik apakah pasien dapat ditatalaksanakan pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi)

2.2 Konsep Dasar Abortus Incomplete
2.2.1 Definisi
o Abortus incompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
(Sarwono, 2002, hal. 307)
o Abortus incompletes adalah sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi biasanya plasenta masih tertinggal didalam uterus. (Rustam Mochtar, 1998, hlm. 219)
o Abortus incompletes ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus sehingga sisanya memberikan gejala klinis (Manuaba, 1998 : 219)

2.2.2 ¬Etiologi (Sarwono,1998)
Penyebab abortus incomplete antara lain :
1. Faktor pertumbuhan hasil kpsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan Gangguan pertumbuhan hasil konspeis dapat terjadi karena :
a. Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom termasuk kromosom seks b. Faktor lingkungan endometrium
• Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi • Gizi ibu berkurang karena anemi atau terlalu pendek jarak kehamilan c. Pengaruh luar
• Infeksi endometrium, endometrium belum siap menerima hasil konsepsi • Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan konsepsi terganggu

2. Kelainan pada plasenta
a. Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat berfungsi
b. Gangguan pembuluh darah plasenta, peredaran pada DM
c. Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah ke plasenta sehingga terjadi abortus

3. Penyakit ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta
a. Penyakit infeksi seperti pnemonio, tifus abdominalis, malaria, sifilis b. Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi uterus plasenta
c. Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes militus
d. Kelainan yang terdapat dalam rahim
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri bekas operasi pada serviks

2.2.3 Patofisiologi (Sarwono, 2002)
Patofisiologi terjadi abortus melalui dari terlepasnya sebagian / seluruhnya jaringan plasenta. Yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya / sebagian masih tertinggal yang menyebabkan berbagai penyakit oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim. Terjadi perdarahan dan disertai pengeluaran seluruh / sebagian hasil konsepsi.
• Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
– Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
– Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan
– Akibat perdarahan tidak menumbuhkan gangguan apapun tapi dapat menimbulkan shock, nadi meningkat, tekanan darah menurun dan anemia • Bentuk pengeluaran hasil konsepsi bervariasi :
– Bentuk kehamilan dibawah 14 minggu dimana plasenta terbentuk sempurna dikeluarkan seluruh / sebagian hasil konsepsi
– Hasil konsepsi tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu sehigga terjadi ancaman baru dalam bentuk gangguan pembukaan darah

2.2.4 ¬Gejala klinis yang mungkin dapat terjadi
a. Perdarahan memanjang sampai terjadi keadaan anemia
b. Perdarahan mendadak banyak terjadi keadaan anemia
c. Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi
(Manuaba, 1948 : 219)

2.2.5 Pada pemeriksaan dijumpai gambaran :
a. Kanalis servikalis terbuka
b. Dapat terbuka jaringan dalam rahim / konalis sevkalis
c. Konalis servikalis tertutup dan perdarahan berlangsung terus d. Dengan pemeriksaan sonde perdarahan bertambah
(Manuaba, 1948 : 219)

2.2.6 Penanganan
a. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien dan TTV b. Periksa tanda-tanda syok (pucat, bertingkat, pingsan, nadi > 112 x / menit c. Pasang infuse dengan jarumbesar (16,9 / lebih besar) infuse ringen laktat dengan tetesan cepat (500 ml dalam 2 jam pertam)
d. Jika perdarahan tidak seberapa banyak kehamilan ≤ 16 minggu evaluasi dapat dilakukan / dengan cunum avum untuk mengeuakrna hasil konsepsi yang keluar melalui serviks jika perdarahan berhenti, berikan oryemetri 0,2 IM/mesopastat 400 mg peroral
e. Perdarahan banyak / terus berlangsung dan usia kehamilan < 16 minggu evakuasi hasil konsepsi dengan :
– Aspirasi vacuum manual
– Apabila evakuasi belum dapat dilakukan segera beri orgemetrin O,2 mg/IM f. Jarak kehamilan > 16 minggu
– Berikan infuse oksotosin 20 unit dalam 500 ml cairan CV ringer lakukan 40 tetes
g. Bersihkan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan (Syaifudin, 2002: N-13)

PERAWATAN MATA

Anatomi Fisiologi Mata

Struktur dan fungsi mata sangat rumit dan mengagumkan. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.

STRUKTUR & FUNGSI.

Mata memiliki struktur sebagai berikut:

1. Sklera (bagian putih mata)

merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

2. Konjungtiva

selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.

3. Kornea

struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.

4. Pupil

daerah hitam di tengah-tengah iris.

5. Iris

jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.

6. Lensa

struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.

7. Retina

lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.

8. Saraf optikus

Kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.

9. Humor aqueus

cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.

10. Humor vitreus

gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

Cara Perawatan Mata :

  1. Periksakan mata setiap enam bulan sekali.
    Kalau urusan ke dokter, biasanya hal yang membosankan. Tapi bila gangguan penglihatan yang tak ditangani akan berkembang semakin parah. Memakai kacamata dan lensa kontak yang tidak lagi cocok dapat menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.
  2. Pakai kacamata saat musim kemarau.
    Sinar Ultra Violet (UV) matahari membuat kerusakan serius pada mata dan kacamata yang baik dapat mencegahnya. Pastikan kacamata yang sahabat beli dapat memantulkan sedikitnya 98 persen radiasi UV. Jangan berjemur dibawah matahari sesudah pukul 09.00.
  3. Konsumsi nutrisi yang cukup untuk kebutuhan mata.
    Vitamin A, C dan E serta antioksidan dapat mencegah atau memperlambat degenerasi makular dan katarak.
  4. Pastikan cahaya yang cukup saat menggunakan komputer.
    Cahaya yang minim saat bekerja dapat menyebabkan kelelahan mata. Sebaliknya, cahaya yang berlebih juga tidak baik. Jika bekerja menggunakan komputer, cahaya yang baik adalah lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang monitor. Meski warnanya tak terlalu tajam, mata jadi lebih nyaman.
  5. Istirahatkan mata.
    Bila sahabat merasa menjadi tidak nyaman setelah seharian duduk di depan komputer, ini desebabkan mata berkedip 25 persen lebih sedikit dari biasanya. Akibatnya, mata jadi kering. Yang dapat dilakukan adalah menutup mata dengan tangan, setelah hitungan kelima buka. Lakukan 2-3 kali. Barpaling dari layar komputer dan melihat objek yang jauh ataupun objek hijau (bukan dinding yang hijau tapi tanaman) sesering mungkin.

CARA MERAWAT MATA .

Merawat mata merupakan suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu merawat mata secara mandiri.

TUJUAN.

Menjaga kebersihan mata dan mencegah terjadinya infeksi pada mata karena kurang dibersihkan di daerah sekiar mata.

ALAT DAN BAHAN.

1. Air hangat.

2. Baskom.

3. Bengkok.

4. Antiseptik.

5. Kapas atau washlaf.

6. Obat tetes mata (jika perlu dan mengkolaborasikan dengan dokter).

7. Handuk.

PROSEDUR KERJA.

1. Jelaskan prosedur pada klien.

2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan pembersiahan.

3. Atur posisi klien sebelum melakukan tindakan.

4. Bersihkan daerah mata dengan menggunakan air hangat yang dicampur antiseptic dengan washlaf atau kasa.

5. Dan sekiranya sudah bersih keringkan dengan handuk.

6. Jika terjadi mata kemerahan atau iritasi konsultasi pada dokter untuk pemberian obat tetesmata.

7. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan pembersihan pada klien.

Tingginya tingkat kesakitan atau bahkan kematian balita sangat tergantung dari perhatian dan perawatan yang diberikan oleh kelompok penduduk dewasa dalam hal ini orang tua. Ini dikarenakan kesakitan balita lebih banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi akibat pencemaran lingkungan karena perilaku orang dewasa termasuk didalamnya adalah para orang tua.

Ada beberapa hal yang memepngaruhi perhatian orang tua terhadap anak-anak khususnya balita, antara lain faktor sosio-demografi seperti tingkat pendidikan ibu, usia ibu saat melahirkan, jarak antar kelahiran, urutan kelahiran, serta faktor perilaku pra dan pasca persalinan yang berhubungan dengan kondisi biologis dari balita tersebut sebelum dan sesudah kelahirannya.

Jarak Kelahiran

Jarak kelahiran adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadinya kelahiran berikutnya. Selama ini jarak kelahiran yang terlalu dekat selalu dikaitkan dengan kesehatan ibu semata, yaitu dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung. Bagaimana dengan dampak jarak kelahiran terlalu dekat terhadap kesehatan dan tumbuh kembang balita? Masalah ini sering terlupakan dari benak kita.

Jarak kelahiran yang terlalu dekat, berarti terdapat beberapa balita yang diasuh secara bersama-sama. Bagaimana orang tua bisa memberi perhatian penuh terhadap dua atau lebih balita dalam satu saat? Bagi sebagian orang yang berada, memenuhi kecukupan pangan balita mungkin bukan suatu masalah. Tetapi masalah gizi dan kesehatan balita pada umumnya tidak sebatas bagaimana orang tua menyediakan kebutuhan makanan saja. Anak balita, bukan semata-mata makhluk hidup yang akan makan jika disediakan makanan, tetapi mereka juga memiliki kebutuhan psikologis tertentu berupa perhatian dari orang tua. Sekalipun anak disediakan makanan yang enak dan disuruh atau bahkan dipaksa makan, mereka belum tentu mau makan, bahkan banyka anak yang sering tidak mau makan hanya sekedar untuk mendapat perhatian lebih dari orang tuanya. Jika hal ini terus berlanjut tanpa ada solusi penyelesaian, maka bukan tidak mungkin anak akan mengalami masalah gizi yang serius.

Faktor pendidikan ibu sebagai proxy dari status sosial merupakan faktor pengaruh yang kuat terhadap kesehatan balita. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah seumur hidup sehingga makin matang dalam menghadapi dan memecahkan berbagai problem termasuk problem kesehatan dalam rangka menekan risiko kematian. Pendidikan ibu sangan erat kaitannya dengan reaksi serta pembuatan keputusan rumah tangga terhadap penyakit. Ini terlihat bahwa kesakitan/kematian balita yang rendah dijumpai pada golongan wanita yang mempunyai pendidikan yang tinggi. Menurut Budi Utomo (1984), tinggi rendahnya tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengertian terhadap perawatan kesehatan, higiene, perlunya pemeriksaan kehamilan.

Jumlah Anak Ideal

Jumlah anak yang ideal bagi suatu keluarga sangat bergantung pada emosional social dan ekonomi dari keluarga. Dengan mempertimbangkan kondisi biaya-biaya mengurus anak di Indonesia yang makin mahal, seperti biaya sekolah, mengurus bayi, biaya kesehatan anak di Indonesia juga tidak ditanggung pemerintah, kesibukan kerja para orang tua, maka 1 anak sudah cukup. Paling tidak anak bisa dididik dengan kualitas yang bagus. Artinya, dengan 1 anak perhatian orang tua bisa focus. Bisa dibayangkan jika ada anak 1 lagi, sementara anak pertama masih berusia 2-3 tahun yang masih perlu perhatian ekstra, sementara orang tua super sibuk, biaya-biaya yang melambung tinggi, pasti kehidupan keluarga semakin rumit. Bila orang tua menyerahkan tugas pengasuhan anak kepada seorang suster, kakak asuh ataupun pembantu, itu bukanlah hal yang baik bagi perkembangan anak-anak.

Terlalu banyak anak kurang baik bagi tumbuh kembang anak itu sendiri. Apalagi jika anak sudah mulai menginjak remaja, dalam proses pencarian identitas diri mereka butuh ketenangan dan privasi. Jika rumah sangat sempit dan anak remaja harus tinggal sekamar dengan adiknya yang masih 2-10 thn, yang sedang ramai dan nakal-nakalnya, maka si kakak remaja akan menjadi terganggu dan stress. Orang tua pun juga demikian, saat mereka akan berkencan (memadu kasih) harus terganggu oleh keramaian dan kenakalan anak-anak.

Pada umumnya, untuk ukurang orang Indonesia, jumlah ideal adalah 2 anak. Memiliki satu anak sepertinya masih kurang, apalagi tidak memiliki sama sekali. Memiliki 3 anak rasanya sudah terlalu ramai, apalagi dengan rumah yang sempit, ukuran kurang dari 60m2 jika jumlah anak lebih dari 3, rumah akan tampak ramai seperti minimarket.

Tetapi pada prinsipnya jumlah anak yg ideal itu sesuai dengan kemampuan kita memelihara, merawat, mendidik dari masa dalam kandungan sampai anak kita mandiri dengan mencukupi segala kebutuhan jasmani & rohani.

Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan darah meninggi saat hamil. Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga, atau tiga bulan terakhir kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal, tetapi hal ini jarang terjadi.

Tidak diketahui mengapa tekanan darah bisa meninggi di saat hamil. Keadaan ini paling sering terjadi pada hamil anak pertama, dan lebih jarang pada hamil anak selanjutnya.

Dikatakan tekanan darah tinggi dalam kehamilan jika tekanan darah sebelum hamil (saat periksa hamil) lebih tinggi dibandingkan tekanan darah di saat hamil.

Bagaimana suatu peristiwa kehamilan dapat memicu atau memperberat hipertensi merupakan pertanyaan yang masih belum memperoleh jawaban yang memuaskan.

Angka kejadian Hipertensi dalam Kehamilan kira-kira 3.7 % seluruh kehamilan.

Walaupun penyebab pasti mengapa tekanan darah bisa meninggi di saat hamil, tapi perlu dilakukan pencegahan terhadap factor-faktor yang jelas beresiko mencetuskan terjadinya hipertensi. Keadaan ini paling sering terjadi pada hamil anak pertama, dan lebih jarang pada hamil anak selanjutnya. Beberapa faktor yang ditengarai berhubungan dengan kejadian hipertensi antara lain pola makan yang tidak sehat, karakteristik individual seperti usia, faktor genetik, dan kondisi psikologis emosional. Pada saat hamil muda ibu biasanya suka mengkonsumsi makanan yang berasa kecut dan asin dimana makanan tersebut sering mengandung kadar natrium (garam) yang tinggi.

Banyak saran yang diberikan untuk menghindarkan hipertensi misalnya dengan menghindari konsumsi daging berlebihan, protein, purine, lemak, hidangan siap saji (snack), dan produk-produk makanan instan lain.

John dkk (2002) : diet buah dan sayur banyak mengandung aktivitas non-oksidan yang dapat menurunkan tekanan darah.

Zhang dkk (2002) : kejadian PE pada pasien dengan asupan vitamin C harian kurang dari 85 mg dapat meningkat menjadi 2 kali lipat.

Obesitas adalah faktor resiko yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya PE. Obesitas pada ibu tidak hamil dapat menyebabkan aktivasi endotel dan respon inflamasi sistemik yang berhubungan dengan arterosklerosis.

Kadar C-reactive protein (“inlamatory marker”) meningkat pada obesitas yang seringkali berkaitan dengan PE

Sumber :

Dekker GA, Sibai BM : Etiology and pathogenesis of preeclampsia: Current concepts. Am J Obstet Gynecol 179:1359, 1998

John JH, Ziebland S, Yudkin P, et al : Effects of fruit and vegetables consumption on plasma antioxidant concentration and blood pressure: A randomized controlled trial. Lancet 359:1969.2002

Zhang C, Williams MA, King IB, et al : Vitamin C and the risk of preeclampsia-result from dietary questionnaire and plasma assay. Epidemiology 13:382,2002

Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Gerakan senam hamil sesuai dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut yang tambah besar dsb. Dengan melakukan senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Beberapa hal yang perlu diketahui terkait pelaksanaan kelas Senam Hamil antara lain :

A. Syarat Pelaksanaan Kelas Ibu
1) Sebagai pembicara adalah bidan yang sudah dilatih sebagai fasilitator
2) Waktu pelaksanaan paket kelas ibu di musyawarahkan bersama sehingga dapat dilaksanakan pada waktu yang tepat dan ibu hamil dapat hadir sesuai dengan jadwal yang disepakati.
3) Cara memberitahu ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu harus jelas dilaksanakan berapa kali, waktu tidak lama dan tempatnya dimana.
4) Selalu memperhatikan jadwal, jangan sampai melelahkan ibu hamil
5) Materi yang disampaikan harus sesuai dengan skenario tepat dan jelas
6) Pastikan ibu hamil mengerti tentang m ateri yang disampaikan dengan melakukan pengecekan pemahaman ibu.
7) Tempat pelaksaan sebaiknya dalam ruangan yang agak besar tentang cukup ventilasi dan tidak bising.
8) Tersedia ruang untuk senam hamil

B. Karakteristika Paket Kelas Ibu
1) Kelas ibu menggunakan flip chart, terdiri dari 42 macam gambar yang telah disusun dengan skenario
2) Penyampaian materi berdasarkan skip presentasi dengan menggunakan ”sekenario”
3) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan antara bidan dan ibu hamil, bidan hendaknya mecoba ”Pendekatan yang bersahabat” seperti melakukan tetap mata sentuhan kecil dan pujian bagi ibu.
4) Dalam pelaksanaan kelas ibu mencakup 4 topik utama
a. Tujuan pengajaran memberikan pengetahuan
b. Melakukan tanya jawab untuk materi yang sudah disampaikah dengan tujuan memastikan apakah si ibu mengerti dengan materi yang telah disampaikan.
c. Pada setiap pertemuan selalu disampaikan penjelasan tentang buku KIA, sesuai dengan topik pada pertemuan hari ini
d. Sesuai penyampaian materi dilanjutkan dengan senam ibu hamil

C. Cara Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

1. Di dalam pelaksanaan kelas ibu usahakan peserta tidak banyak, sebaiknya antara 10 -15 orang

2. Peserta kelas ibu sebaiknya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 5 bulan, dengan alasan : Kondisi ibu sudah kuat, Tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam

3. Jadwal Kelas Ibu
Kelas ibu dilaksanakan sebanyak 3 kali
– Sebaiknya 1 x dalam seminggu (disepakati bersama)
– Lama 1 x pertemuan 1 jam 30 menit

4. Susunan Skenario Kelas Ibu
1) Tujuan umum penulisan skenario kelas ibu
– Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui pembelajaran dan pendidikan dalam bentuk kelompok sehingga ibu hamil dapat mempelajari sebagai macam hal dibandingkan bila ibu belajar sendiri.
– Diharapkan adanya komunikasi antara bidan dan ibu hamil dalam diskusi kelompok sehingga dapat saling berbagi informasi dan pengalaman antara ibu hamil dengan sesamannya dan juga antara ibu hamil dengan bidang.

2) Tujuan khusus
Tercapainya kehamilan dan persalinan yang nyaman dan aman

Pertemuan ke-1 Kelas Ibu
Susunan
1. Materi pertmuan ke-1 kelas ibu : mengenai kehamilan ibu hamil diharapkan :
– Mengerti mengenai perubahan tubuh selama kehamilan dan perkembangan janin
– Mengerti pentingnya memilih menu yang biak untuk mencapai kecukupan gizi ibu selam hamil dan untuk perkembangan janin dalam rahim
– Mengerti timbulnya bengkak kaki selama hamil kram kaki dan ambeien.
– Mengerti mengenai hubungan suami istri selam hamil dan KB

2. Tanya jawab, ibu hamil dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

3. Penjelasan kesehatan buku ibu dan anak ibu hamil diharapkan :
– Mengerti tanda-tanda bahaya kehamilan

4. Senam ibu hamil
– Mengurangi dan mencegah timbulnya bengkak kaki sakit pinggang dan lain-lain yang timbul selama kehamilan
– Melunakkan otot-otot panggul, persendian dan memudahkan jalan lahir supaya persalinan menjadi lancar.
5. Kesimpulan menyimpulkan semua materi pada pertemuan ke-1 kelas ibu.

Pertemuan ke-2 Kelas Ibu
Susunan
1. Materi pertemuan ke-2 kelas ibu : mengenai persalinan ibu hamil diharapkan dapat
– Menentukan sendiri kapan ibu hamil harus rawat inap bila timbul rasa sakit akan melahirkan dan juga dapat menentukan kapan harus rawat inap bila ketuban pecah
– Mengerti cara membedakan keluarga darah normal pada masa nifas dengan keluarga darah yang tidak normal
2. Tanya jawab, ibu hamil
3. Penjelasan buku kesehatan ibu dan anak
– Mengenai tanda-tanda bahaya selama persalinan dan dapat segera merujuknya.
4. Senam hamil
– Tercapainya persalinan yang lancar dengan melakukan senam untuk melunakkan otot-otot panggul dan peresedian
– Ibu hamil dapat melakukan urut untuk mengurangi rasa sakit akan melahirkan
– Ibu hamil dapat mengerti saat jalan lahir telah terbuka memperhatikan rasa sakit, dan kapan ibu hamil harus mengejan.
– Ibu hamil mengerti saat jalan lahir telah terbuka, memperhatikan rasa sakit
– Ibu hamil mengerti bahwa bayi dapat lahir secara alamiah dengan tenaga yagn terkumpul (bernafas pendek) serta ibu tidak boleh memaksakan keluarga bayi.
5. Kesimpulan (semua materi pada pertemuan ke-2 kelas ibu)

Pertemuan ke-3
Susunan :
1. Materi pertemuan ke-3 kelas ibu : mengenai perawatan bayi dan perawata payudara ibu diharapkan dapat :
– Mengerti mengenai pernapasan pertama pada bayi
– Mengerti pentingnya memberikan ASI dalam 30 menit setelah melahirkan
– Mengerti pentingnya manfaat ASI
– Mengerti cara perawatan bayi seperti cara memeluk bayi cara pemakaian gurita, cara perawatan tali pusat dan cara menyendawankan bayi.
– Mengerti cara perawatan payudara
2. Tanya jawab
3. Menjelaskan buku kesehatan ibu dan anak
Mengerti pentingnya buku kesehatan ibu dan anak
4. Senam ibu hamil, ibu hamil pada pertemuan ke-3 merupakan pengulangan senam ibu hamil pada pertemuan ke-1 dan ke-2
5. Kesimpulan dari ketiga pertemuan kelas ibu hamil diharapkan :
– Mengerti mengenai perubahan tubuh selama hamil cara mengatasinya serta mengerti pentingnya kesehatan selama hamil dengan melakukan senam hamil
– Mengerti bahwa ibu hamil memegang peranan utama saat hamil
– Mengerti pentingnya dukungan dari keluarga terhadap ibu hamil
– Mengerti bahwa dengan melakukan senam hamil setiap hari teratur untuk mencapai persalinan yang aman dan nyaman

Dengan Melaksanakan Senam Ibu Hamil, Maka Ibu Hamil dapat Merasakan Manfaat Senam Ibu Hamil :
1. Ibu hamil ikut berperan aktif
2. Dengan menggerakan otot pinggang serta tendon otot sehingga otot-otot pinggul dan pinggang serta tendon otot tersebut menjadi kuat dengan gerak jari kaki dan telapak kaki sehingga dapat menapang perut yang besar.
3. Mencegah rasa sakit pada pinggang karena janin yang tumbuh besar menyebabkan tubuh ibu mengarah kedepan sehingga pinggang ibu jadi sakit.
4. Saat melahirkan posisi ibu dengan setengah duduk dan setengah berbaring sehingga tidak ada beban pada tubuh ibu.

Kehamilan

Banyak wanita tahu bahwa gizi yang baik amatlah penting selama kehamilan, sebab apa yang dimakan turut dinikmati oleh janin dalam bentuk nutrisi yang penting untuk pertumbuhan janin.

Baru baru ini, para ahli sepakat bahwa perawatan gizi pra-kehamilan juga amat penting. Artinya, setidaknya tiga bulan sebelum anda berencana hamil, anda harus mempersiapakn diri melalui makanan bergizi dan kesehatan badan, dan mulai mengubah kebiasaan makan anda yang kurang sehat demi kesehatan bayi anda nantinya. Sehingga pada saat anda hamil, badan anda sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.

Susunlah menu makananan anda secara seimbang dan bervariasi selama kehamilan anda. Pastikan anda mengkonsumsi makanan segar untuk memaksimalkan asupan vitamin. Kapsul vitamin dan obat suplemen bukanlah pengganti gizi makanan seimbang.

Apabila anda mengikuti aturan sederhana mengenai gizi dan juga memberi variasi menu makanan, anda tidak usah khawatir kekurangan gizi. Gizi selama hamil tidak selalu berarti makan dua kali lipat porsi biasa, yang penting adalah kandungan gizinya seimbang:

1. PIlihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu pestisida

2. Kukus, bakar, atau panggang makanan anda. Sebaiknya jangan menggoreng makanan. Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu masaknya yang lebih sebentar

3. Beli dan gunakan makanan segar sesegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang.

4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter anda menyarankan untuk menggunakannya. Beberapa jenis jamu dapat menyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-minggu anda merencanakan kehamilan

5. Banyak meminum cairan – jus buah sebar atau air – tapi hindarilah minuman soda atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut.

6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah segar dan sayuran segar.

7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit (masalah umum pada masa kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti \\\’wholemeal\\\’, serealia, kacang-lacangan, sayur-sayuran, dan buah buahan.

8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Mesokok menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat beracun. Karenanya, anda pun mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban \\\”perokok pasif\\\”. Jangan takut untuk menasehati orang-orang di sekitar anda untuk tidak merokok di saat anda berada di ruangan yang sama, karena anda sedang hamil.

Berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin. Pastikan zat gizi ini selalu anda konsumsi selama kehamilan:

1. Asam Folat: Zat ini ada di dalam serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain lain.

2. Kalsium, sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat ini dapat dijumpai di dalam susu dan produk susu (keju, yoghurt), ikan yang bisa dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (biji bunga matahari, wijen), produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau, dan buah-buahan kering.

3. Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah anda meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi anda membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayurn hijau, wijen, buah-buahan kering, kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin C.

Ekstrak ragi (Brewer\\\’s yeast) mengandung ketiga zat penting tersebut, dan dapat diperoleh di apotik.

Ingatlah bahwa penyerapan mineman dan mineral saling berhubungan satu sama lain, karenanya anda harus menjaga agar konsumsi makanan anda seimbang dan bervariasi. Ini penting bukan hanya selama hamil tetapi juga masa menyusui.

Menyusui

Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk dapat menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu makan berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan si ibu selalu menuruti rasa laparnya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu mengurangi berat badan dan menjadi langsing kembali. Tetapi, berdiet atau menahan lapar akan mengurangi produksi susu si ibu.

Pada kenyataanya, tidak ada makanan atau minuman khusus yang dapat memproduksi ASI secara ajaib, meskipun banyak masyarakat percaya bahwa makanan / minuman tertentu akan menambah ASI. Namun, telah terbukti secara ilmiah bahwa ekstrak ragi (brewer\\\’s yeast) yang mengandung vitamin B kompleks alami membantu meningkatkan kesehatan ibu menyusui, dan karenanya membantu produksi ASI. Sedikit unsur kimia mangan alami yang didapat dalam beras-berasan, gandum-gannduman, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran juga membantu proses menyusui.

Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sup. Hindarilah minuman ringan, teh, atau kopi, seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi ASI. Malahan, apabila ibu menyusui terlalu banyak mengkonsumsi produk susu dapat menyebabkan bayi terkena kolik.

Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu, merokok selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil KB selama menyusui juga harus dihindari, sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Combined pill juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil progesteron (progesterone only pill / low-dose pill) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh digunakan (misalnya pada kasus ibu diabetes yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya enggunakan metode KB natural, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormon (pil, suntik, susuk).

Sumber : http://localholic.multiply.com/journal/item/32/Gizi_Ibu_Hamil_dan_Menyusui

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam organik yang diskresi oleh kedua kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi (Soetjiningsih, 1997). ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi manusia, lebih mudah bagi bayi untuk mencernanya dan ASI tidak mudah menyebabkan sembelit. ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi tumbuh dengan sehat dan kuat

  1. 1. ASI Berdasarkan Stadium Laktasi

ASI berdasarkan stadium laktasi menurut Soetjiningsih (1997) adalah sebagai berikut :

  1. a. Kolostrum
    1. Merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning-kuningan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium.
    2. Diskresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai ketiga atau keempat
    3. Merupakan pencahar yang ideal untuk memberikan mekonium dari susu bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang.
    4. Lebih banyak mengandung protein di bandingkan dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang masuk pada kolostrum yang utama adalah globulin (Gammaglobulin).
    5. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI yang matur, dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan.
    6. Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58 kal/100 ml kolostrom, volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.
    7. Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan dengan ASI yang matur akan tetapi mineral terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu matur.
    8. Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambah kadar anti bodi pada bayi
  1. b. Air Susu Masa Peralihan
    1. Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur.
    2. Disekresi dari hari ke -4 sampai hari ke -10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai minggu ke -5.
    3. Kadar protein makin merendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi.
    4. Juga volume akan makin meningkat.
    5. Komposisi ASI menurut Kleiner I.S dalam Soetjiningsih (1997).

Tabel 2.3 Komposisi ASI menurut Soetjiningsih (1997)

Waktu Protein Karbohidrat Lemak
Hari ke-5 2,00 6,42 3,2
Hari ke -9 1,73 6,73 3,7
Minggu ke -34 1,30 7,11 4,0

Kadar di atas dalam satuan gram/ 100 ml ASI

  1. c. Air Susu Matur
    1. Merupakan ASI yang disekresi pada Hari ke -10 dan seterusnya, komposisi relatif konstan ada pula yang menyatakan bahwa komposisi ASI relatif konstan baru mulai minggu ke-3 sampai minggu ke-5.
    2. Pada Ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
    3. Merupakan suatu cairan berwarna putih ke kuningan yang dilakukan warna garam CA-Casienat, Riboflavin dan karoten yang terdapat di dalamnya.
    4. Tidak menggumpal jika dipanaskan
    5. Terdapat antimikrobial faktor antara lain :

–         Anti bodi terhadap bakteri dan virus

–         Sel (Fagosit granulosit dan makrofag dan limfosit tipe T)

–         Enzim (lisozim, laktoperoksidase, lipase, katalase, Fosfatase, amilase, fosfodies terase, alkalin fosfatase).

–         Protein (lektoferin, B12 Binding Protein)

–         Resistance Faktor terhadap stafilokokus

–         Komplemen

  1. 2. Komposisi ASI

Komposisi dalam ASI menurut Oetami Roesli (2000) adalah sebagai berikut:

  1. ASI mudah dicerna karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
  2. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi / anak.
  3. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara whei dan casein yang sesuai untuk bayi.
  4. Dalam ASI terdapat kandungan taurin, DHA dan AA :

1)      Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.

2)      Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachnoid Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.

  1. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
  2. Immunoglobulin A (Ig A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretory Ig A tidak terserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
  3. Laktoferin dalam ASI merupakan sejenis protein berupa zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
  4. Lysosim, enzim yang melindungi bayi dari bakteri (E. Coli dan Salmonella) dan virus. Jumlah Lysosim 300 x lebih banyak dari pada susu sapi.
  5. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel/mil yang  berfungsi sebagai antibodi pernapasan dan antibodi jaringan payudara ibu.
  6. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
  7. Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Dimana laktosa ini akan diubah menjadi asam laktat yang memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.
  8. Kadar lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K).
  9. ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
  10. ASI merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari bayi.
  1. 3. Manfaat Pemberian ASI

Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif yang dapat dirasakan, baik manfaat yang diperoleh bayi, ibu maupun negara. Menurut Oetami Roesli (2000) manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :

a.    Manfaat Untuk Bayi

  1. ASI sebagai nutrisi. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
  2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare. ASI juga akan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi, batuk, pilek dan alergi.
  3. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal.
  4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang. Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasakan aman dan tentram karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan

b.    Manfaat Untuk Ibu

1.    Mengurangi perdarahan

2.    Mengurangi terjadinya anemia

3.    Menjarangkan kehamilan

4.    Mengecilkan rahim

5.    Lebih cepat langsing kembali

6.    Mengurangi kemungkinan menderita kanker

7.    Lebih ekonomis/murah

8.    Tidak merepotkan dan hemat waktu

9.    Mudah dibawa kemana-mana dan praktis

10.  Memberi kepuasan bagi ibu

c.    Manfaat Pemberian ASI untuk Negara

  1. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui serta biaya menyiapkan susu.
  2. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah-mencret dan sakit saluran napas
  3. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.
  4. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara.

Tabel 2.4 Kenaikan berat badan bayi sesuai umur (Soetjiningsih, 1997).

Umur

Kenaikan Berat Badan Rata-rata

1-3 Bulan

700 gr/bln

4-6 Bulan

600 gr/bln

7-9 Bulan

400 gr/bln

10-12 Bulan

300 gr/bln

Pada umur 5 bulan tercapai 2x berat badan waktu lahir

Pada umur 1 tahun tercapai 3x berat badan waktu lahir

  1. 4. Manfaat ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

ASI diberikan kepada bayi karena banyak manfaat dan kelebihannya, antara lain: menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi pada telinga; menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit non infeksi, misalnya penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksim. Selain itu dapat meningkatkan IQ dan EQ anak.

Beberapa manfaat pemberian ASI Eksklusif seperti yang termuat dalam situs Medicastore adalah :

  1. Mengandung semua yang dibutuhkan bagi pertumbuhan balita yang sehat
  2. Tidak hanya mengandung zat gizi dan non zat gizi yang penting, tetapi juga mengandung enzim penyerapnya sehingga ASI dengan mudah diserap seluruhnya oleh bayi. Hal inilah yang membuat bayi ASI Ekslusif mudah lapar  dan sering menyusu
  3. Memberikan kekebalan dan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare
  4. Bayi ASI lebih siaga, percaya diri dan stabil dibandingkan bayi tanpa ASI
  5. Dengan menyusui terjalinnya ikatan kasih sayang yang kuat antara bayi dan ibu, dan membuat keduannya merasa aman dan bahagia
  6. Hemat, praktis dan ramah lingkungan, karena mengurangi sampah dari kaleng atau dus
  7. Mengurangi kemungkinan terkena kanker
  8. Membantu Ibu untuk pemulihkan uterus, pendarahan dan efek kontraseptis.
  1. 5. Kendala Pemberian ASI Eksklusif

Kendala-kendala pemberian ASI Eksklusif antara lain :

  1. Kurang dimengertinya konsep dan pentingnya ASI Ekslusif baik bagi para ibu maupun tenaga kesehatan
  2. Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara akan berubah
  3. Kurangnya waktu bagi wanita pekerja untuk memberikan ASI secara langsung
  4. Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memerah ASI dan tempat penyimpanan ASI di perusahaan tempat ibu bekerja
  5. Adanya pelanggaran cara–cara promosi tertentu yang dapat menyesatkan para ibu untuk mempercayai bahwa susu formula dan makanan pendamping tersebut sama baiknya dengan ASI.
  1. 6. Penyapihan

Penyapihan adalah suatu perubahan progresif pemberian makanan pada bayi dari yang semula mendapat ASI sebagai satu-satunya sumber makanan menuju kepada suatu jenis makanan sehari-hari keluarga. Menyapih artinya menghentikan pemberian ASI pada bayi, masa ini merupakan masa yang paling kritis dalam kehidupan bayi.

Lebih lanjut menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan World Health Organization atau WHO(2001), penyapihan adalah dimulainya pemberian makanan tambahan disamping ASI pada kelompok umur 4 sampai 6 bulan, dimana bayi mulai dikenalkan sedikit demi sedikit dengan berbagai jenis makanan padat yang mulai dilumatkan.

Menurut Departemen Kesehatan RI dalam buku Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga, terdapat 3 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyapih bayi, yaitu :

  1. Bayi berhenti menyusu berarti terputus hubungan tali kasih sayang antara ibu dan bayinya, keadaan ini sering membawa akibat buruk terhadap bayi apalagi jika dilakukan penyapihan secara mendadak.
  2. Selama bayi minum ASI sedikit kemungkinan untuk mendapat infeksi saluran cerna, dengan penyapihan kemungkinan infeksi terutama pada saluran cerna meningkat karena kontaminasi pada makanan bayi baik pada waktu membuatnya, menyimpan atau memberinya.
  3. Dari beberapa penelitian banyak sekali para ibu yang menyapih anaknya terlalu cepat yaitu pada usia kurang dari 1 tahun terutama pada ibu-ibu yang bekerja, sedangkan penyapihan terlalu awal dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi.

Bayi akan kehilangan makanan terbaiknya, yakni ASI yang tidak dapat disamai oleh PASI ( pengganti ASI), meningkatkan resiko gejala pernapasan pada bayi, dan meningkatkan resiko obesitas atau kegemukan pada bayi.

  1. 7. Makanan Tambahan

Cara pemberian makanan pendamping ASI pada bayi yaitu berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian lebih kental secara berangsur-angsur, makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya, makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya yaitu kuningnya terlebih dahulu berikut boleh diberikan pada waktu lapar.

Jenis makanan pendamping ASI yang dapat diberikan diantaranya adalah buah-buah yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah, misalnya pisang ambon, pepaya, jeruk manis, tomat dan lainnya, makanan lunak dan lembek seperti bubur susu, nasi.

Mulai menambahkan makanan padat pada usia 5 sampai 6 bulan. Makanan pertama disaring, dihaluskan, atau dihancurkan. Makanan yang dipegang seperti crackers, buah kering, atau sayuran dapat diperkenalkan pada 6 sampai 7 bulan.

Makanan yang dirajang atau makanan siap saji yang dijual bebas dapat dimulai pada usia 9 sampai 12 bulan. Dengan pengecualian sereal, pengenalan makanan bervariasi; urutan yang dianjurkan adalah pengenalan mingguan terhadap makanan lain, mulai dengan buah, sayuran dan kemudian daging.

Bila kuantitas makanan padat meningkat, jumlah formula harus dibatasi sampai kira-kira 900 ml per hari.

Seksualitas pada lansia

TUGAS KEPERAWATAN GERONTRIK.doc

Islamic Calendar